Network
Pati - Kyai nyentrik KH. Miftah Maulana Habiburrohman atau yang populer dengan sapaan Gus Miftah bakal datang ke Dukuh Penggung, Desa Ngagel, Dukuhseti. Pengasuh Ponpes Ora Aji Yogyakarta itu akan mengisi Pengajian Haul Mbah Surgi Suro Wencono dan Sedekah Bumi Penggung, pada Selasa 7 Mei 2024.
Menurut Ketua Panitia Sedekah Bumi Penggung, Anshori, kedatangan Gus Miftah ini merupakan cita-cita mayoritas penduduk setempat. Karena dari tiap gelaran sedekah bumi belum pernah mendatangkan kyai level nasional.
"Ini adalah rangkaian acara Haul Mbah Surgi Suro Wencono. Yang pertama adalah Pengajian Akbar yang akan dihadiri oleh Gus Miftah. Pengajian ini akan dilaksanakan pada Selasa Malam besok," terang Anshori, pada Senin 6 Mei 2024.
Dikatakan Anshori, kegiatan selanjutnya adalah tahlil dan istighotsah bersama hingga khataman Al-Quran. Sedangkan malam acara puncak yang akan digelar pada 18 Mei akan digelar kesenian tradisional pencak silat.
"Sebelum pencak silat akan digelar juga syukuran bersama warga Dukuh Penggung dan Desa Ngagel di komplek makam Mbah Surgi Suro Wencono Penggung. Dan pada Minggu Siang 19 Mei akan digelar rutinitas karnaval yang akan diikuti oleh seluruh elemen warga," sebut Anshori.
Panitia juga berharap, seluruh warga Penggung dan Ngagel seluruhnya bisa bekerja sama dengan baik dalam menjaga ketertiban.
"Ini adalah sebagai bentuk rasa syukur warga atas nikmat Allah SWT. Dan momentum yang tepat untuk membangun tali persaudaraan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ikha," tegas Anshori.
Saat berlangsungnya pengajian , Warga sengaja mengosongkan sejumlah kursi khususnya tepat di depan mimbar Kyai, Seperti yang diutarakan warga setempat setyo ( 40 tahun ).Menurutnya hal ini secara turun temurun sudah dilakukan oleh warga, Dan warga mempercayai , Dalam setiap pengajian Wali Songo pasti hadir , "Tidak akan ada masyarakat yang berani menduduki sembilan kursi yang sengaja dikosongkan, Nanti pas acara pengajian ada Wali Songo hadir, Dan ini dilakukan setiap pengajian haul Mbah Surgi Suro Wencono ",Ungkap setyo.
Kegiatan pengajian ini diharapkan mampu menjadi sarana untuk menjaga ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah atau kebangsaan, dan ukhuwah basyariyah atau persaudaraan sesama umat manusia.
