Kolaborasi Pemkot Semarang dengan BRIN Mengembangkan Pertanian Modern dengan Teknologi

- 8 Mei 2024, 07:17 WIB
Pemkot Semarang bekerjasama dengan BRIN dukung pertanian
Pemkot Semarang bekerjasama dengan BRIN dukung pertanian /
PR JATENG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bersama BRIN (Badan Riset Inovasi Nasional) sedang menggerakkan pertanian modern dengan teknologi untuk mendukung para petani. 
 
"Saya telah meminta bantuan dari BRIN. Kita sudah bekerja sama dengan Pemkot untuk mengembangkan penelitian-penelitian," kata Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu. 
 
Pernyataan ini disampaikan Mbak Ita, setelah melakukan panen Demfarm Budi Daya Padi Organik dan Farmer Field Day di Kelurahan Tambangan, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, pada Selasa (7/5) pagi. 
 
 
Mbak Ita menjelaskan bahwa kolaborasi dengan BRIN akan dimulai dengan penelitian tentang pengembangan Kebun Raya di Tinjomoyo. "Pertama, kita akan fokus pada Kebun Raya di Tinjomoyo, dan Pemkot Semarang akan mengajak BRIN untuk melakukan riset teknologi," katanya. 
 
Hutan wisata Tinjomoyo, dengan luas sekitar 57 hektar, akan diubah menjadi Kebun Raya. Kerjasama dengan BRIN sudah dimulai, dan hutan wisata Tinjomoyo diharapkan akan menjadi pusat riset dan penelitian botani di Kota Semarang.
 
Selain itu, Mbak Ita juga mengungkapkan bentuk kerja sama lainnya dengan BRIN, yaitu memanfaatkan aset di Balai Benih Pertanian dan Balai Benih Perikanan di Mijen. 
 
 
"Kami ingin berkolaborasi dengan sinergi. Pemkot menyediakan wadah, sehingga kebutuhan petani dapat didukung melalui hasil penelitian untuk menemukan alat-alat modern. Harapannya, ini akan menghasilkan pertanian modern," tambahnya. 
 
Dalam kegiatan tersebut, Mbak Ita bersama Masyarakat Pertanian Organik Indonesia (Maporina) dan Kelompok Tani Ayem Tenang melakukan panen padi jenis Inpari di lahan seluas 5 hektare. 
 
"Hari ini kami panen bersama Maporina. Mereka membimbing Kelompok Tani Ayem Tenang dalam menanam padi organik. Ini merupakan kolaborasi untuk menghasilkan makanan sehat bagi masyarakat," ujarnya. 
 
  1. Baca Juga: Pengakuan Mengejutkan Panitia Olimpiade Paris 2024 yang Bikin Malu Se-Eropa Barat!
 
Di lahan pertanian 5 hektare ini, belum semua petani beralih ke metode pertanian organik. Oleh karena itu, Mbak Ita mendorong pengembangan padi organik untuk menciptakan pangan sehat sekaligus menjaga ketahanan pangan. "Ketahanan pangan saat ini merupakan isu nasional yang penting," tambahnya. 
 
Mbak Ita juga memberikan demonstrasi memasak menu penanganan stunting kepada ibu-ibu kelompok wanita tani dan PKK di Kecamatan Mijen. 
 
"Kami memberikan edukasi tentang menu penanganan stunting yang menggunakan bahan-bahan murah dan dapat dinikmati oleh seluruh keluarga. Stunting merupakan isu nasional yang penting, terkait dengan masalah kemiskinan, ketahanan pangan, dan inflasi," jelasnya. 
 
Contoh menu yang diberikan adalah lele kare, yang kaya akan gizi dan protein, cocok untuk meningkatkan gizi anak-anak yang mengalami stunting. 
 
"Lele kare mengandung protein nabati dan hewani. Ini adalah pilihan bagus untuk menu stunting yang bisa dinikmati oleh seluruh keluarga," tambahnya.
 

Editor: Kusuma Nur


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah