Kisah Inspiratif: Anak Tukang Ukir Asal Jepara Raih Gelar Magister di UGM

- 27 Juni 2024, 22:14 WIB
Ulfatun Nikmah anak tukang ukir Jepara yang berhasil meraih gelar Magister di UGM.
Ulfatun Nikmah anak tukang ukir Jepara yang berhasil meraih gelar Magister di UGM. /

PR JATENG - Pendidikan adalah jalan untuk meningkatkan taraf hidup seseorang di masa depan. Itu merupakan prinsip yang dipegang oleh Ulfatun Nikmah, seorang anak tukang ukir asal Jepara, Jawa Tengah.

Hanya membutuhkan waktu 1 tahun 10 bulan, ia mempu menyelesaikan pendidikan Magisternya di Universitas Gadjah Mada di jurusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) pada  April 2024.

Anak dari pasangan Muhlasin dan Masruroh ini tidak hanya bisa menembus Pascasarjana FEB UGM, tetapi juga bisa berhasil memperoleh beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan).

Baca Juga: Di Ajang AUG 2024 Hari Pertama, Tim Renang Indonesia Raih Medali, Ini Daftar Atletnya

"Pada awalnya saya ingin menjadi dokter. Tapi karena keterbatasan biaya, orang tua ingin saya meneruskan pendidikan pada jenjang SMK dengan harapan setelah lulus bisa langsung bekerja," kata Ulfa melalui keterangan di Jakarta, Kamis. 27 Juni 2024 seperti dilansir dari Antara. 

Gadis yang biasa disapa Ulfa tersebut berhasil membuktikan bahwa ia bisa bersaing dengan lulusan lainnya, meskipun hanya berasal dari keluarga yang sederhana.

Di bangku sekolah, Ulfa merupakan siswi jurusan akuntansi di SMKN 3 Jepara. Sejak mengenal akuntansi, ia menjadi tertarik untuk melanjutkan pendidikan di jurusan tersebut.

Baca Juga: Bintang Georgia, Kvaratskhelia Buktikan Kepada Dunia Kalau Yang Namanya Mimpi Itu Bisa Dicapai

Mimpinya untuk bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi sempat terhambat. Lantaran, ekonomi kedua orang tuanya yang terbatas. Bahkan, kedua orang tuanya sempat menolak keinginan sang buah hati untuk kuliah.

Asa pada diri Ulfa begitu besar. Ia kemudian meyakinkan orang tuanya bahwa pendidikan tinggi akan memberinya peluang mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Selain itu, juga bisa membantu keluarga di masa depan.

Berkat ketekunan dan prestasi yang ia capai selama di SMK, Ulfa akhirnya masuk program S-1 Akuntansi di Universitas Negeri Semarang (Unnes), Semarang, Jateng, melalui jalur prestasi. Ia memperoleh beasiswa Bidikmisi (sekarang Kartu Indonesia Pintar-Kuliah/KIP Kuliah).

Baca Juga: Mbak Ita Ungkap Kunci Sukses Semarang Turunkan Stunting hingga Raih Penghargaan PBB

Meskipun menghadapi cemoohan dari tetangga yang meremehkan kondisi ekonominya, Ulfa tidak menyerah. Justru sebalikya, cemoohan tersebut menjadi pendorong baginya untuk membuktikan bahwa anak dari keluarga kurang mampu pun bisa berprestasi tinggi.

Pengalaman dan ilmu yang didapatkan Ulfa selama di SMK sangat membantu di bangku kuliah, terutama pada semester awal. Ulfa sering ditunjuk oleh dosen untuk memimpin kelompok belajar, karena pengetahuannya yang sudah terasah sejak SMK.

"Pengalaman ini sangat membantu ketika saya melanjutkan ke jenjang S-1, karena banyak mata kuliah dasar yang sudah saya pelajari sebelumnya," ungkap gadis kelahiran tahun 1998 tersebut.

Baca Juga: Bolivia Dilanda Krisis Politik Upaya Kudeta, Presiden Luis Arce Perintahkan Mobilisasi Untuk Melawan

Kemudian Ulfa melanjutkan studinya ke jenjang magister di UGM menggunakan beasiswa LPDP.

Selama perkuliahan Ulfa tidak hanya berfokus pada studi, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan kompetisi, serta bekerja paruh waktu memberikan les untuk anak-anak.

Hal ini membuatnya tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kemampuan kepemimpinan dan jaringan yang luas.

Kini Ulfa telah menyelesaikan studi magister di UGM dengan waktu 1 tahun 10 bulan 24 hari dan meraih IPK 3,89.

Baca Juga: Olimpiade Paris 2024 Tinggal 30 Hari Lagi, Berikut 27 Atlet Indonesia Yang Akan Berlaga di Ajang Dunia Itu

Kesuksesan ini menjadi pencapaian besar dalam hidup Ulfa dan membanggakan kedua orang tuanya.

Saat ini Ulfa bekerja di perusahaan konsultan bidang teknologi informasi di Yogyakarta.

Ke depan ia masih berkeinginan kuat untuk melanjutkan studi ke jenjang S-3 dan menjadi dosen untuk berkontribusi dalam memajukan pendidikan di Indonesia.

Baca Juga: Di Ajang AUG 2024 Hari Pertama, Tim Renang Indonesia Raih Medali, Ini Daftar Atletnya

Atas pencapaian ini, Ulfa mengatakan bahwa keterbatasan bukanlah alasan untuk menyerah pada impian. 

"Tidak ada cita-cita yang terlalu tinggi, bahkan bagi mereka yang memiliki keterbatasan. Karenanya jika cita-cita belum tercapai, tinggikan usaha dan doa untuk meraihnya. Kalau yang lain bisa, kita anak SMK juga bisa," kata Ulfa.

Editor: Yenny Hardiyanti

Sumber: ANTARA


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah