Network
PR JATENG - Asosiasi Desa Kreatif Indonesia (ADKI) turut bicara tentang adanya fenomena memprihatinkan adanya judi online yang merambah masyarakat pedesaan.
Tak dipungkiri sejalan dengan perkembangan era digital yang semakin canggih dan kemudahan akses internet, kasus perjudian online telah menjadi fenomena yang meresahkan, dengan dampak-dampak negatif yang semakin merajalela di masyarakat.
Dari hasil survei yang dilakukan oleh Asosiasi Desa Kreatif Indonesia (ADKI) bersama Desamind Indonesia. Menunjukkan bahwa tingkat partisipasi masyarakat desa dalam perjudian online cukup signifikan.
Baca Juga: Kades di Brebes Gelapkan Dana Desa Hampir Rp1 Miliar untuk Judi Online, Salah Satunya Uang BLT
Tren judi online tidak hanya menjadi masalah di perkotaan, melainkan juga semakin mengkhawatirkan di kalangan masyarakat desa, yang dapat menghadirkan ancaman serius terhadap kesejahteraan dan stabilitas sosial mereka.
“Masyarakat desa adalah yang paling terdampak dari wabah judi online hari ini. Survei terakhir kami menyatakan bahwa, 7 dari 10 Warga Desa telah terpapar Judi Online. Mereka semua berpenghasilan dibawah rata-rata,” kata Shafigh Pahlevi Lontoh, Sekjen DPP ADKI, Jumat 28 Juni 2024.
Dampak negatif dari maraknya judi online pun sangat meresahkan, baik dari segi sosial maupun ekonomi.
Baca Juga: Diingatkan Agar ASN Jepara Tidak Terlibat Judi Online, Sekda Terbitkan Surat Edaran Larangan Judi
Oleh karena itu, perlu adanya langkah-langkah preventif yang lebih tegas untuk mengatasi masalah ini demi menjaga keamanan dan kesejahteraan masyarakat desa.
