Tradisi Pasca Lebaran: Memahami Makna Apa Itu Halalbihalal? Dilihat Dari 3 Pendekatan

- 17 April 2024, 10:53 WIB
Ilustrasi, ini 7 tips halalbihalal Lebaran Idul Fitri tetap aman dari penularan kasus Covid 19
Ilustrasi, ini 7 tips halalbihalal Lebaran Idul Fitri tetap aman dari penularan kasus Covid 19 /Tangkapan layar Pexels/mentatdgt

Sedangkan keempat sisanya selalu dirangkaikan dengan kata kuluu artinya makanlah dan kata thayyibah artinya yang baik. Hal ini dapat dilihat dalam surat al-Baqarah : 168, surat al-Anfal : 69, surat al-Maidah: 88 dan surat an-Nahl : 116.

Dalam surat al-Baqarah : 168 artinya : Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (al-Baqarah: 168). 

Dijelaskan juga dalam surat al-Anfal ayat 69, artinya : Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah engkau ambil itu, sebagi makanan yang halal lagi baik, dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (alAnfaal: 69).

Surat Al-Maidah ayat 88, artinya : Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rizkikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya (al-maidah: 88).

Terakhir dalam surat an-Nahl ayat 166 artinya : Maka makanlah yang halal lagi baik dari rizki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepadaNya saja menyembah. (an-Nahl: 116).

Jadi kata halal dalam surat tersebut di atas selain dirangkaikan dengan kata haram dan kulu, juga dirangkaikan dengan kata thayyib yang berarti “baik lagi menyenangkan”. 

Dengan demikian, Alquran menuntut setiap kegiatan yang dilakukan oleh manusia baik dalam berpolitik, berdagang, berpakaian, berbicara, berhubungan sesama manusia dan lain-lain, maka harus sesuatu yang baik dan menyenangkan semua pihak, artinya ketika kita berdagang atau berbisnis kita dituntut untuk tidak menipu, curang, dan berbohong.

Halalbihalal menjadi momen di mana orang saling memaafkan dan menyambut kembali satu sama lain setelah menjalani bulan suci Ramadan.

"Tradisi ini mencerminkan nilai-nilai seperti kerukunan, kebersamaan, dan pengampunan".

Melalui halalbihalal, orang berusaha untuk membersihkan hati dari dendam dan kesalahpahaman, serta membangun kembali hubungan yang harmonis.***

Halaman:

Editor: Titis Ayu

Sumber: Kemenag


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah