Morodemak Jadi Pilot Project KKP Untuk Konservasi dan Revitalisasi Ekosistem Pesisir

26 April 2024, 23:59 WIB
Morodemak Jadi Pilot Projeck KKP Untuk Konservasi dan Revitalisasi Ekosistem Pesisir /Ambar Adi Winarso/ PR Jateng

PR JATENG - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan melakukan konservasi dan revitalisasi kawasan ekosistem di wilayah pesisir Morodemak Kabupaten Demak Jawa Tengah.

Morodemak merupakan salah satu wilayah pesisir Pantura Jateng yang mengalamai abrasi. Kawasan ini juga selalu terjadi rob dan banjir yang berimbas menggenangi Demak.

Konservasi dan revitalisasi Morodemak disampaikan Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono saat Rakernis Direktorat Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut (Ditjen PKRL), di Hotel Padma Semarang 24-25 April 2024.

Baca Juga: Bea Cukai Kudus Berhasil Gerebek Dua Tempat Produksi Rokok Ilegal di Mayong dan Kalinyamatan Jepara.

"Di Demak wilayah yang selalu terjadi rob, jadi ini kita akan melakukan sesuatu revitalisasi di Morodemak," kata Trenggono.

Menteri KKP menyatakan konservasi dan revitalisasi kawasan Morodemak dimulai pada tahun 2024. Dengan luasan area 50 hektar.

Konservasi ini merupakan salah satu implementasi kebijakan pemerintah untuk melindungi dan melestarikan lingkungan laut. Sejalan dengan kebijakan Ekonomi Biru KKP.

Baca Juga: Banjir Rob Berpotensi Terjang Wilayah Ini 23-30 April 2024, BMKG Imbau Masyarakat Pesisir Waspada!

Trenggono menilai abrasi di Morodemak telah menyebabkan sedimentasi akbat hibah pasir dan lumpur dari daratan dan laut. Hal itu berpotensi menimbulkan pulau kecil baru di muara Morodemak.

"Jadi kalau tidak kita kelola akan menyebabkan kerusakan ekosistem, di dalamnya ada terumbu karang, agar bisa utuh," katanya.

Revitalisasi dilakukan dengan cara mengeruk sedimentasi lumpur dari dalam laut yang akan digunakan sebagai reklamasi. Kemudian dibuatlah hutan mangrove penahan abrasi.

Baca Juga: GEMPA TERKINI! Gempa Kembali Terjadi di Cilacap Jumat 26 April 2024 Siang, BMKG Sebut Pusatnya di Tengah Laut

"Pertama yang di lalut kita ambil lalu kita manfaatkan untuk reklamasi. Kedua yang berlumpur dari darat itu dari Dirjen kita revitalisasi ini penanam mangrove," katanya.

Sebagai pilot project, revitalisasi Morodemak bisa diterapkan ke daerah lainnya kedepannya.

Kemudian, sejalan dengan adanya proyek tol tanggul laut Semarang- Demak, juga akan menjadi perhatian KKP untuk konservasi pesisir dari sedimentasi.

Baca Juga: Mengenal Sesar Muria (Laut), Penyebab Gempa Bawean 2024

"Ini adalah salah satunya dalam melaksanakan pilot projek, Karena yang namanya sedimentasi dari darat dan laut itu kan jalan terus. Kalau ini ditanami hutan mangrove harapannya menurut teori bisa menjadi penahan arus itu. Jadi kedepan harapannya kalau ini jadi model yang bagus untuk diperluas maka yang namanya rob di Demak bisa teratasi," katanya.

Sementara Sekretaris Daerah Jawa Tengah Sumarno menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan Rakernis ini. Terutama adanya pilot project Morodemak.

Menurut Sumarno, hampir semua pesisir Pantura di Jawa Tengah memiliki problem yang sama seperti di Morodemak.

Baca Juga: Kementerian PUPR Anggarkan Rp900 Miliar untuk Normalisasi Sungai Wulan di Perbatasan Kudus dan Demak

"Kegiatan ini sejalan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dimana beban pesisir Jateng cukup berat. Dan mudah-mudahan ini bisa menjadi diskusi bersama berkaitan dengan kesejahteraan saudara-sauara kita di Pesisir Pantura," katanya.***

Editor: Ambar Adi Winarso

Tags

Terkini

Terpopuler