Kasus DBD Kebumen Tinggi, Arif-Rista Pimpin PSN Serentak di Tempat Berbeda, Ini yang Dilakukan

19 April 2024, 19:20 WIB
Kegiatan PSN Serentak digelar di Kabupaten Kebumen, Jumat, 19 April 2024 pagi. /PR Jateng/Pemkab Kebumen

PR JATENG - Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) digelar Serentak di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Jumat, 19 April 2024 pagi.

Kegiatan PSN serentak dilakukan untuk menekan kasus Demam Berdarah (DBD) yang sedang meningkat di Kabupaten Kebumen.

Bupati Kebumen Arif Sugiyanto dan Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih memimpin kegiatan PSN serentak di tempat berbeda.

Baca Juga: Mengatasi Kenaikan Gula Darah Pasca Lebaran: Tips dan Strategi Efektif

Arif Sugiyanto mengikuti kegiatan PSN di Desa Ambalkliwonan, Kecamatan Ambal. Sedangkan, Ristawati di Desa Karangpoh, Kecamatan Pejagoan.

Di dua tempat berbeda tersebut, orang nomor satu dan dua di Kabupaten Kebumen melakukan pengecekan tempat-tempat yang biasa dijadikan tempat nyamuk bertelur.

Sedangkan, di Desa Pekunden, Kecamatan Kutowinangun, kegiatan PSN dihadiri oleh Ketua TP PKK Kabupaten Kebumen Iin Windarti Arif Sugiyanto.

Arif Sugiyanto mengatakan kasus demam berdarah di berbagai daerah saat ini sedang tinggi. Termasuk di Kabupaten Kebumen yang mencapai 86 kasus.

Baca Juga: Wow! Presiden Jokowi Ungkap Ancaman Mengerikan di Dunia Siber: Crypto Bisa Jadi Senjata Pencucian Uang!

Persoalan ini, kata Bupati, tidak boleh dipandang enteng dan harus jadi perhatian bersama.

Dia pun mengimbau kepada masyarakat selalu peduli menjaga kebersihan di lingkungan masing-masing.

Sebab, di musim penghujan ini, masyarakat rentan terkena penyakit yang disebabkan virus nyamuk Aedes Aegypti.

"Penyakit demam berdarah ini jangan dianggap enteng. Ini penyakit berbahaya, menular dan bisa menyebabkan kematian kalau sampai telat dilakukan penanganan," katanya.

Baca Juga: PLTU Bunton Adipala Di Demo, Ini Tuntutan Pengusaha Biomasa Lokal

"Persoalannya karena kita kurang bisa menjaga kebersihan, dimana nyamuk mudah bersarang di tempat-tempat yang lembab," ujar Bupati.

Masyarakat, kata dia, harus punya kesadaran untuk membersihkan lingkungan dengan 3 M. Yakni mencuci, menutup, dan mengubur.

Tempat penampungan air harus sering dibersihkan, ditutup, dan sampah-sampah yang berserakan harus dikubur.

"Kalau itu rutin dilakukan Insya Allah, tidak ada nyamuk yang bersarang," ujarnya.

Baca Juga: Pendaftaran Panwaslucam Pilkada 2024, Bawaslu Banyumas: Evaluasi Dulu, Kemudian Rekrutmen

Menurutnya, tindakan pengasapan atau fogging tidak efektif mencegah penyakit DBD. Karena fogging hanya akan membunuh nyamuk di permukaan.

Sementara jentik-jentik yang bersarang di penampungan air dan tempat-tempat lembab masih tetap hidup.

"Kurang dari seminggu jentik-jentik itu sudah berubah jadi nyamuk, dan bisa mengancam keselamatan kita," paparnya.

"Jadi tetap harus pintar-pintar menjaga kebersihan. Kalau mau tidur jangan lupa pakai obat nyamuk," ucapnya.

Baca Juga: Dibalik Kemenangan Gemilang Timnas U23 Indonesia: Kunci Sukses dan Keajaiban Ernando Ari

Arif meminta masyarakat yang terkena tanda-tanda demam berdarah agar langsung dibawa ke rumah sakit.

Ia bersyukur kasus DBD di Kebumen berhasil ditangani, dan belum ada yang sampai meningggal.

"Jangan sampai telat, mencegah lebih baik daripada mengobati," tegasnya.***

Editor: Sudarno Ahmad Nashori

Tags

Terkini

Terpopuler