Penutup Program USAID CCBO: Wali Kota Semarang Akan Dorong Perubahan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

- 17 April 2024, 19:51 WIB
Upacara penutupan USAID bertema clean Cities dan Blue Ocean di Gumaya Hotel Semarang.
Upacara penutupan USAID bertema clean Cities dan Blue Ocean di Gumaya Hotel Semarang. /
 
PR JATENG - Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menghadiri dengan penuh semangat acara penutupan program Cleaner Cities, Blue Ocean (CCBO) yang diselenggarakan oleh United States Agency International Development (USAID) di Hotel Gumaya Semarang pada Rabu (17/4).
 
Dalam ruang yang dipenuhi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Direktur USAID Indonesia, Jeffery Cohen, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rut Krüger Giverin, serta Koordinator Air Minum dan Sanitasi Kementerian Perencanaan Perumahan dan Kawasan Permukiman BAPPENAS, Nur Aisyah Nasution, Mbak Ita, sapaan akrab Hevearita Gunaryanti Rahayu, memberikan pidato yang mengesankan tentang komitmen Kota Semarang dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
 
Mbak Ita menegaskan bahwa meskipun program CCBO telah berakhir, semangat untuk menjaga lingkungan dan laut tetap harus terus ditekankan kepada semua pihak terkait. Kota Semarang, sebagai salah satu dari tiga daerah percontohan pengelolaan sampah bersama Ambon dan Makassar, akan terus memperkuat upaya penanganan dan pengelolaan sampah secara menyeluruh.
 
 
“Kami akan melanjutkan inisiatif ini karena masih dalam tahap pilot project di enam kecamatan. Namun, kami tidak hanya ingin fokus pada enam kecamatan tersebut. Kami berharap melalui pelatihan yang intensif, pengelolaan sampah dapat diimplementasikan secara serentak di seluruh kecamatan,” ujar Mbak Ita dengan tegas.
 
Selain memberdayakan masyarakat untuk berperan aktif dalam pengelolaan sampah, Mbak Ita juga menyoroti pentingnya proses daur ulang sampah. 
 
Ia mengapresiasi kontribusi Rebricks Indonesia dalam mengubah sampah menjadi bahan bangunan yang berguna, terutama dalam proyek pengembangan dari Jakarta ke Semarang.
 
 
Tidak hanya itu, Hevearita Gunaryanti Rahayu juga mengajak USAID untuk turut mengawasi penanganan sampah di daerah lain. 
 
“Penanganan sampah di Kota Semarang tidak hanya berkaitan dengan kota itu sendiri, tetapi juga dengan wilayah sekitarnya. Sumber sampah yang masuk ke Kota Semarang tidak hanya dari lokal, tetapi juga dari hulu, terutama melalui sungai,” tambahnya.
 
Direktur USAID Indonesia, Jeffery Cohen, menambahkan bahwa masalah sampah, terutama polusi plastik, adalah tantangan global yang memerlukan kolaborasi semua pihak. 
 
 
Ia menyatakan komitmen USAID dalam mendukung upaya pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi masalah ini, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain yang menjadi mitra USAID.

“Satu tantangan global dalam beberapa tahun terakhir adalah polusi plastik. Sampah plastik mengancam masyarakat dan ekosistem di dunia, termasuk Indonesia dan Amerika Serikat. Tantangan sampah plastik di laut bersifat global, tapi solusinya lokal. Terutama karena manajemen sampah seringkali di bawah pemerintah. Oleh karena itu USAID bermitra dengan banyak kota membangun masyarakat yang tangguh untuk menangani sampah,” tutupnya.

Editor: Kusuma Nur


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x