Sungai Serayu Dinilai Dalam Keadaan Tidak Baik-Baik Saja, Pemerhati Sungai: Butuh Perhatian Serius Pemerintah!

- 27 April 2024, 14:41 WIB
Pemerhati Sungai dan Lingkungan Banyumas Eddy Wahono
Pemerhati Sungai dan Lingkungan Banyumas Eddy Wahono /Foto: PR Jateng

Eddy Wahono juga menyebutkan sejak flushing penggelontoran dilakukan oleh Indonesia Power pada awal bulan April 2022 lalu, pada kondisi tertentu,  sedimen sudah menumpuk dan membahayakan pembangkit listrik.

Baca Juga: Konfirm! Arne Slot Gantikan Jurgen Klopp di Kursi Kepelatihan Liverpool, Mulai Musim Depan

Dia pun mengkalkulasi juka bila flushing 541 m3 / detik selama 30 menit serayu hilir akan menerima 541 m3 x 60 detik x 30 menit = 973 ribu 800 m3.

"Kandungan lumpur 2 % x 973.800 m3 sama sengan 19.476 m3,"paparnya.

Lumpur yang digelontorkan ke Sungai Serayu dalam satu tahun jika dihitung yakni 52 minggu x 19.476 m3 sama dengan satu juta 012 ribu 752 m3 lumpur.

Baca Juga: Gagal Ke Olimpiade Paris 2024, Federasi Sepak Bola Korea Selatan Rilis Pernyataan Minta Maaf Ke Rakyatnya

Bila satu minggu dua kali dilakukan flushing maka akan mendapatkan kiriman lumpur sebanyak 2 x 1.012.752 m3 = 2.025.504 m3 lumpur.  

Permasalahan sedimentasi Bendungan Mrica Banjarnegara yang dikelola PT Indonesia Power, menurut Eddy Wahono, disebabkan karena kerusakan hulu sungai akibat alih fungsi lahan daerah tangkapan air sudah menjadi lahan pertanian kentang.

"Setiap tahun Bendungan mrican mendapatkan kiriman sedimen hampir mencapai 5 juta m3,"tegas dia.

Baca Juga: Reaksi Tak Terduga Netizen Korea Selatan Terhadap Shin Tae-yong Usai Dikalahkan Timnas U-23 Indonesia

Halaman:

Editor: Rama Prasetyo Winoto

Sumber: PR Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah