Baca Juga: Kacau Tugu Muda Marathon, Pemkot Semarang Lepas Tangan
Lebih lanjut, Soenarto menjelaskan bahwa pemeliharaan dan pengawasan juga dilakukan terhadap website di masing-masing kelurahan.
Sejak dua tahun lalu, pengelolaan website kelurahan telah diintegrasikan dengan Diskominfo untuk mengantisipasi kebocoran.
"Ada beberapa kelurahan yang mencoba mengembangkan website sendiri, tetapi jika ditemukan celah, kami akan memberikan arahan pengelolaan dan menangguhkan sementara, seperti yang terjadi di Kelurahan Lempongsari," katanya.
Baca Juga: Sampah di TPA Jatibarang Akan Dibakar, Pemkot Semarang Jelaskan Tujuannya
Sebelumnya, sebuah akun X @FalconFeedsio pada Rabu 26 Juni 2024 memberitahukan adannya database Pemkot Semarang pada web semarangkota.go.id telah diretas.
@FalconFeedsio merupakan akun yang getol menginformasikan keamanan siber suatu database penting telah diretas dan bocor beredar di darkweb.
Dalam keterangannya, @FalconFeedsio menjelaskan telah terjadi pelanggaran keamanan siber di Indonesia berupa kebocoran database Pemerintah Kota Semarang.
Kebocoran database Pemerintah Kota Semarang tersebut dibibocorkan oleh akun yang mengatasnamakan AngelGF di BreachForums.***